2021
- Pandemi COVID-19 masih menjadi peristiwa utama di seluruh dunia dengan peningkatan jumlah kasus dan vaksinasi yang berlangsung.
- Bulan April kami melakukan vaksinasi COVID-19 untuk dosis pertama, dan Bulan Agustus untuk dosis kedua. Lokasi: JIExpo, vaksin: Sinovac.
- Emma mulai toilet training. Setiap kali dia BAB di pampers, saya selalu mengulang, “Kalau Emma pup di toilet, tinggal flush dan cebok. Engga bau kita”. Masih sambil jongkok & ngeden, Emma menjawab: “Tapi Emma suka pup di pampers”.
“Kalau ke Jepang bawa pampers, nanti penuh koper kita. Ga bisa kita beli mainan — sudah pupnya?”. Emma mengangguk tanda pupnya sudah selesai, minta dicebok. “Kalau mau pup, kasih tau jadi kita bisa duduk di toilet. Di Jepang dudukan toiletnya hangat loh, Emma mau coba?”. “Besok coba ya setiap pagi duduk aja di toilet 5 menit, keluar ga keluar pupnya gapapa yang penting kita latian duduk tenang. Emma kan sudah bisa bangun tidur langsung ke toilet untuk pipis, sama pup juga kayak gitu kita biasain aja.” - Maskapai Garuda Indonesia menawarkan opsi untuk refund ticket berupa voucher yang dengan tanggal kadaluarsa 31 Desember 2023, kami pun memilih opsi itu daripada Reroute/Reschedule tetapi batal lagi mengingat situasi masih serba tidak pasti.


2022
- Penyebaran Varian Delta & Omicron COVID-19 terus menyebar dan menjadi perhatian utama dalam respon global terhadap pandemi.
- Bulan April kami melakukan vaksinasi COVID-19 untuk dosis booster pertama di QBig BSD City, vaksin: AstraZeneca.
- Emma mulai habit training terutama untuk sesi makan yang bisa lebih dari 1 jam. Target dalam 30 menit: habiskan makanan yang dipiring (disesuaikan takarannya), jika sudah habis mau tambah yang lain boleh. Jika tidak habis, tidak boleh ngemil selama 2 jam ke depan.
Idealnya seperti itu, tapi selama dia bisa fokus makan harusnya sudah cukup menyenangkan sesi tersebut. Mulai menyukai makanan Jepang: udon, ramen, sushi tobikko. Untuk daging juga mulai bervariasi: bakso ikan, daging babi, chicken nanban. - Jepang meluncurkan Visit Japan Web, situs untuk memudahkan pelancong memasuki negaranya: karantina, imigrasi, bea cukai. Direkomendasikan untuk mengisi data diri sebelum keberangkatan, mencegah susah signal dan kendala lainnya.
Situsnya juga bisa diakses menggunakan smartphone, jadi mudah bagi pengguna untuk mengunggah foto paspor dan sertifikat vaksin/bukti negative test COVID-19. Nanti setelah semua selesai diisi, akan ada 3 kode QR (dianjurkan cetak atau simpan ke galeri supaya bisa diakses secara offline) untuk dipindai oleh masing-masing petugas: karantina, imigrasi, dan bea cukai.
Berikut gambar alur ketika mendarat, turun dari pesawat, sampai pengambilan bagasi. Update February 2023: Quarantine no longer display QR Code, makanya di gambar berikut ini bagian Quarantine sudah tidak ada logo QR Code:

Kode QR Karantina akan berwarna hijau jika dokumen sudah lengkap (sertifikat vaksin dan/atau hasil tes COVID-19 negatif), kuning jika belum lengkap, dan merah jika tidak boleh masuk ke Jepang (hasil tes COVID-19 positif).
Akhirnya Jepang membuka perbatasan: tanpa wajib tur, tanpa colok hidung, tanpa diskriminasi vaksin (yang penting booster)! Melihat jendela kesempatan yang mungkin bisa tertutup lagi setiap saat ditambah nafsu mengunjungi Jepang sejak 2 tahun lalu, kami pun memberanikan diri mencari tiket pesawat.
Untuk tiket pesawat direct (Garuda, ANA, JAL) harganya tidak masuk akal: kisaran 15juta per orang. Atau mungkin itu harga new normal? Terpikir, dulu perdana ke Jepang menggunakan AirAsia transit Kuala Lumpur ketika masih belia.
Kekurangannya pasti lebih lelah, apalagi membawa balita. Membandingkan beberapa pilihan: Cathay Pacific, Singapore Airlines, Thai Airways. Mempertimbangkan harga & waktu keberangkatan, akhirnya kami memilih Singapore Airlines.





Hm, jeda 2 jam. Cukup kah? Saya telp customer service Singapore Airlines, coba menjelaskan ini pertama kali transit membawa balita. Katanya sih cukup, karena sudah connecting flight jadi bagasi diurus oleh pihak mereka. Kita cukup turun pesawat, pindah terminal keberangkatan.
Untuk penulisan harga akan saya coba gunakan titik (.) sebagai pembeda ribuan rupiah, dan koma (,) sebagai pembeda ribuan valas (yen, usd, dll).
| Hendro | Rp 9.204.100 |
| Agnes | Rp 9.204.100 |
| Emma | Rp 6.968.300 |
| Total | Rp 25.376.500 |
Airline Ticket done, next: Visa Waiver
Visa Waiver Agnes & Emma habis berlaku di April 2022, sedangkan punya saya di Maret 2023. Dengan percaya diri kami segera menuju VFS Global yang berada di Lotte Shopping Avenue tepatnya samping Cinema XXI. Begitu sampai, kenapa tidak ada VFS Globalnya? Dengan panik segera mencari lagi di Google, ternyata sudah pindah ke Kuningan City lantai 2. Oh, untung hanya pindah ke seberang.
Sampai di Kuningan City -yang parkir mobilnya membingungkan-, kami langsung menuju VFS Global di lantai 2. Terlihat antrian sudah mengular, ternyata banyak juga yang bernafsu ke Jepang. “Keperluan apa?”, tanya security-nya. “Mau apply Visa Waiver”, jawab kami. “Sudah appointment online?”, tanyanya lagi. “Belum, soalnya kemarin saya mau registrasi tidak bisa. Error“, jawabku. Memang di situsnya dianjurkan untuk membuat janji terlebih dahulu.
“Baik, sebentar ya”, terlihat beliau mengobrol dengan petugas lain di dalam ruangan. Tidak lama kemudian, kami dipersilahkan masuk dengan melalui security checking terlebih dahulu. Di dalam kami dipandu oleh customer service untuk registrasi pengguna dan membuat janji temu, katanya sekarang wajib booking online tidak lagi menerima walk-in. “Sejak kapan, kak?”, tanya saya. “Dua hari lalu“, jawabnya.
“Tuh, kak, masih tidak bisa daftar”, saya menunjukkan pesan kesalahan di handphone. “Mungkin coba ganti e-mail, kak. Soalnya yang lain pada bisa, atau buat password-nya lebih susah.”, jawabnya sambil tersenyum. Setelah mencoba beberapa e-mail, baru saya perhatikan di bagian password ada syaratnya:

Untuk special character, dibatasi hanya boleh karakter tertentu: $, @, #, !, %, *, atau ?. Sedangkan password yang saya input menggunakan karakter lain, makanya error. Setelah mengikuti aturan yang berlaku, terbuatlah pengguna saya. Belum selesai prosesnya, lanjut mencari tanggal untuk temu janji membuat visa. Bulan Oktober sudah penuh semua, dapatnya di 8 November 2022 pukul 12:00 siang.

Berangkat 21 November 2022, daftar Visa Waiver 8 November 2022. Cukup, kah? Seharusnya cukup, proses Visa Waiver 2-5 hari kerja. Namun karena takut juga jangan-jangan ada peraturan yang berubah, ini dan itu, saya coba mengutak-atik appointment ketika sudah di rumah. Selang beberapa hari, akhirnya ada slot kosong di 31 Oktober 2022 pukul 15:50 sore. Lumayan, lebih cepat seminggu. Amit-amit ada dokumen yang kurang atau apa, bisa lebih tenang menyikapinya.

Untuk proses registrasinya tidak ada kendala, datang sesuai jam. Masuk ke ruangan, karena saya mewakili istri & anak maka cukup membawa Kartu Keluarga beserta kartu identitas (KTP). Di dalam 1 folder sudah saya bawa juga paspor, jadi lengkap semua. Dokumen diserahkan, kemudian ke loket pembayaran dengan total Rp 242.000 untuk 2 paspor. Tanggal 4 November dapat email kalau Visa Waiver sudah bisa diambil, saya ambil tanggal 7 November.
Visa Waiver done, next: Travel Insurance
Dari situs Visit Japan Web merekomendasikan (meskipun tidak wajib) agar pengunjung di negaranya memiliki asuransi, saya sendiri selama ini tidak pernah menggunakan asuransi perjalanan. Tapi karena menganggap ini bagian dari aturan new normal, meski tidak wajib saya pun mulai mencari beberapa asuransi perjalanan.

Bertanya kepada teman saya yang juga berprofesi sebagai agen asuransi, kami memutuskan untuk mengambil Allianz Travel Pro.

Kami mengambil yang paket keluarga 14 hari, Greater Asia – Deluxe. Tapi sepertinya ini harga tabel lama (atau belum ++), pokoknya total yang dibayarkan Rp 910.000 ditambah biaya materai Rp 10.000

Travel Insurance done, next: Portable Wi-Fi
Untuk modem wi-fi, saya menyewa dari Passpod seharga Rp 630.000 dan deposit Rp 250.000

Harga sudah termasuk biaya kurir, jadi bisa janjian modemnya mau diantar-jemput di mana. Biaya deposit akan dikembalikan selesai modem digunakan, selain modem juga mendapatkan cover/pouch/tas modem dan pengisi daya (charger).
Portable Wi-Fi done, next: JR Pass
Mendarat di Narita, pulang dari Haneda. Rencana mengunjungi Nagoya, Kyoto/Osaka/Hiroshima, berarti harus balik lagi ke Tokyo. Patokannya jika menggunakan Shinkansen, one-way Tokyo-Osaka harganya sekitar ¥ 14,000 jadi roundtrip sekitar ¥ 28,000 . Japan Rail Pass untuk dewasa 7-hari harganya ¥ 29,650, anak usia 6-11 tahun harganya setengah (50%) dewasa. Di bawah 6 tahun masih gratis, dengan catatan anak tersebut tidak mendapatkan kursi (baca: dipangku).
Saya membeli JR Pass (7 hari) untuk dewasa di Klook, dengan total pembayaran Rp 6.227.650 untuk 2 dewasa. Berarti Rp 3.113.825 per dewasa, dibagi 29,650 yen kurs nya sekitar 1 yen = Rp 105,02 . Sedangkan kurs pada saat itu 1 yen sekitar Rp 112-113, berarti lumayan ya diskon dari Klook, ayo boleh dicek JR Pass untuk seluruh jepang <Whole Area> (7 hari) untuk dewasa di Klook.


Harga tersebut sudah termasuk pengiriman internasional dari kantor Klook di Hong Kong, yang dikirimkan adalah berupa voucher (ketika membeli kita sudah harus mengisi data diri & nomor paspor). Nanti voucher tersebut akan ditukar dengan JR Pass di kantor JR di Jepang, ketika penukaran akan ada verifikasi data diri & nomor paspor harus sesuai. Tahun 2016 ketika kami bulan madu, JR Pass berbentuk buku yang akan kita tunjukkan ke petugas.
Demi kenyamanan bersama, kami memutuskan untuk membeli JR Pass Child. Untuk JR Pass anak saya beli di Panorama Tours seharga Rp 1.574.000 , sudah termasuk pengiriman juga menggunakan kurir dari Panorama Tours. Silahkan dibandingkan tiket pesawat, modem wifi, asuransi perjalanan, dan JR Pass. Siapa tahu ada yang lebih bagus atau murah, bisa saling tukar info. Mengenai penginapan & atraksi, akan dibahas di post selanjutnya. Semoga post ini bermanfaat, bisa jadi checklist persiapan ke Jepang. Lagi, Amin.
2 thoughts on “Delayed: Japan | Vaksin Ketiga (Booster), Pengalaman daftar Visa Waiver ketika Pandemi, asuransi perjalanan, dan persiapan lainnya.”